Halo pembaca setia velnus! Industri pakaian saat ini mengalami perkembangan pesat, ditandai dengan meningkatnya permintaan akan produk-produk pakaian dengan desain unik. Salah satu teknik yang populer untuk memenuhi permintaan tersebut adalah sablon digital. Bagi mereka yang belum familiar dengan metode ini, artikel ini akan memberikan penjelasan komprehensif mengenai proses dan peralatan yang digunakan dalam teknik sablon digital.
Sablon digital, khususnya teknik DTG (Direct to Garment), telah merevolusi industri percetakan tekstil. Berbeda dengan sablon manual yang memerlukan pembuatan screen terlebih dahulu, DTG bekerja dengan cara mencetak desain secara langsung ke permukaan kain menggunakan printer khusus. Hal ini memungkinkan produksi dalam jumlah kecil dengan desain yang sangat variatif dan kompleks, sekaligus mengurangi waktu produksi secara signifikan.
Perkembangan teknologi telah melahirkan berbagai inovasi dalam industri kreatif, termasuk dalam bidang sablon. Terdapat dua pendekatan utama dalam teknik sablon, yaitu sablon manual yang mengandalkan keterampilan tangan dan sablon digital yang memanfaatkan perangkat elektronik. Sablon digital, khususnya teknik DTG, telah menjadi pilihan populer karena memungkinkan penerapan desain secara langsung pada permukaan kain melalui proses digital. Penggunaan teknologi ini membawa sejumlah keunggulan dibandingkan dengan metode konvensional.
Alat dan bahan sablon digital DTG
Untuk mencetak gambar dan tulisan kamu membutuhkan beberapa alat serta bahan seperti berikut ini:
1. Mesin Cetak (Printer)
Mesin printer merupakan komponen esensial dalam proses sablon digital. Alat ini berperan krusial dalam mentransfer desain grafis dari format digital ke permukaan kain. Mekanisme kerja mesin printer sablon digital secara garis besar serupa dengan printer konvensional yang digunakan untuk mencetak pada kertas
2. Kompresor
Sebelum proses pencetakan pada mesin DTG dimulai, kaos polos akan melalui tahap perlakuan awal menggunakan kompresor. Alat ini berfungsi untuk memadatkan serat kain kaos sehingga pori-pori kain menyempit. Tujuannya adalah agar tinta sablon dapat menempel secara optimal pada permukaan kain dan tidak mudah mengelupas
3. Hotgun
Setelah proses pencetakan pada mesin DTG, langkah selanjutnya adalah menggunakan hotgun. Alat ini berfungsi sebagai pengering cepat yang memanaskan tinta sablon sehingga menguap dengan cepat. Proses pengeringan menggunakan hotgun ini sangat penting sebelum dilakukan proses press untuk memastikan tinta menempel dengan sempurna pada serat kain. Mekanisme kerja hotgun serupa dengan hair dryer, namun dengan suhu yang lebih tinggi dan aliran udara yang lebih terfokus.
4. Kertas Teflon
Sebelum proses press dilakukan, kaos yang telah dicetak akan dilapisi dengan kertas teflon. Kertas teflon ini berfungsi sebagai pelindung desain sablon dari panas yang dihasilkan oleh mesin press. Lapisan pelindung ini sangat penting untuk mencegah desain sablon rusak atau meleleh akibat suhu tinggi saat proses press.
5. Tinta, Cartridge, dan Cairan Pembersih (Head Cleaner)
Sama seperti printer biasa, mesin DTG juga perlu tinta khusus dan cartridge. Selain itu, kamu juga butuh cairan pembersih untuk merawat bagian kepala printernya, terutama kalau sering dipaka
6. Mesin Press
Mesin press kaos berfungsi memberikan tekanan dan panas yang merata pada permukaan kaos. Tekanan ini akan memadatkan serat kain, sementara panas akan mempercepat proses penguapan tinta sablon sehingga menempel lebih kuat dan tahan lama.
6. Laptop atau Komputer
Kalau mau cetak gambar di kaos pakai printer, kamu butuh laptop atau komputer. Soalnya, sablon digital itu kayak ngeprint kertas, cuma di kain. Tanpa komputer, kita nggak bisa kirim desain gambarnya ke printer. Begitulah gambaran sederhananya
Baca Juga: Sablon manual VS Digital: Mana yang lebih baik untuk kamu?
Proses sablon digital DTG
Sablon digital DTG (Direct to Garment) merupakan metode pencetakan gambar secara langsung pada permukaan kain, khususnya kaos. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam proses sablon DTG:
- Persiapan Perangkat Lunak dan Perangkat Keras: Pastikan perangkat lunak desain grafis dan driver printer telah terinstal dengan benar dan kompatibel dengan mesin DTG yang digunakan.
- Preparasi Media Cetak: Kaos yang akan dicetak perlu dipersiapkan dengan baik. Biasanya, kaos akan disemprot dengan pre-treatment solution untuk meningkatkan daya serap tinta pada serat kain.
- Pengaturan Desain: Buka file desain yang telah disiapkan dan atur ukuran, posisi, serta warna sesuai dengan kebutuhan.
- Proses Pencetakan: Letakkan kaos pada platen mesin DTG, pastikan posisi kaos sejajar dengan area cetak. Jalankan perintah cetak pada perangkat lunak.
- Pengeringan Awal: Setelah proses cetak selesai, keringkan tinta pada kaos menggunakan heat gun atau oven khusus untuk menguapkan air dalam tinta.
- Aplikasi Fiksatif: Semprotkan cairan epoxy atau fiksatif lainnya pada permukaan sablonan untuk meningkatkan daya tahan warna dan mencegah retak.
- Proses Press: Letakkan kaos yang telah dilapisi fiksatif pada mesin press panas. Atur suhu dan tekanan sesuai dengan jenis kain dan tinta yang digunakan.
- Pendinginan dan Pengecekan: Setelah proses press selesai, biarkan kaos mendingin sebelum diperiksa kualitas sablonannya.
Perawatan Kaos Sablon DTG untuk Hasil Maksimal
Agar kaos sablon DTG kesayangan Anda tetap awet dan warna tetap cemerlang, berikut adalah beberapa tips perawatan yang perlu Anda perhatikan:
- Cuci dengan Tangan: Sebaiknya cuci kaos sablon DTG dengan tangan menggunakan deterjen lembut dan air dingin. Hindari menggunakan deterjen yang mengandung pemutih atau bahan kimia keras lainnya yang dapat merusak serat kain dan warna sablon.
- Jangan Digosok atau Diperas Terlalu Kencang: Gosokan yang terlalu keras dapat merusak serat kain dan membuat sablonan retak atau terkelupas. Hindari juga memeras kaos terlalu kencang saat mencuci.
- Jemur di Tempat Teduh: Jemur kaos di tempat yang teduh dan terhindar dari sinar matahari langsung. Sinar matahari dapat menyebabkan warna sablonan pudar.
- Hindari Pengering Mesin: Penggunaan pengering mesin dapat membuat kaos menyusut dan merusak sablonan. Lebih baik keringkan secara alami.
- Setrika dengan Hati-hati: Jika perlu disetrika, atur suhu setrika pada tingkat terendah dan jangan langsung menyetrika bagian yang terdapat sablonan. Gunakan kain lap tipis sebagai alas untuk melindungi sablonan.
- Lipat dengan Benar: Saat menyimpan, lipat kaos dengan hati-hati, hindari melipat bagian yang terdapat sablonan.
- Cuci Berdasarkan Warna: Pisahkan kaos sablon dengan pakaian berwarna lain untuk menghindari luntur warna.
- Perhatikan Label Perawatan: Selalu perhatikan label perawatan yang tertera pada kaos untuk petunjuk perawatan yang lebih spesifik.
Tips Tambahan:
- Cuci Kaos Baru Sebelum Digunakan: Cuci kaos sablon baru sebelum digunakan untuk menghilangkan sisa-sisa bahan kimia yang mungkin tertinggal pada proses produksi.
- Simpan di Tempat yang Kering: Simpan kaos sablon di tempat yang kering dan sejuk untuk menghindari jamur dan bau apek.
- Hindari Menyimpan di Tempat yang Lembap: Kelembaban dapat menyebabkan pertumbuhan jamur pada sablonan dan merusak kain.