Living below your means adalah sebuah prinsip, mindset, pola pikir dimana pengeluaran harus lebih sedikit daripada pemasukan dari bisnis yang sedang anda jalankan, seringkali saat kita menerima pendapatan setelah melakukan kerja keras, kita cenderung ingin membeli barang-barang mahal, refreshing healing, membeli barang-barang yang ingin dibeli dan sebagainya padahal belum tentu apa yang kita inginkan saat ini akan berguna untuk jangka panjang, dan ternyata masih banyak yang lebih perlu untuk diakomodasi, maka dari itu mari kita belajar prinsip Living below your means (Hidup dibawah kemampuan).
Contoh sikap Living below your means
Sebagai pendekatan tentang prinsip ini, mari kita ambil sebuah contoh dengan pendapatan gaji sebulan 5 juta, kita bisa mengambil setidaknya 500 ribu – 1 juta untuk tabungan, dengan kebutuhan primer atau makan tidak perlu mahal dan mewah, dan yang tidak kalah penting adalah jangan sampai hutang karena hanya sekedar ingin dilihat ‘punya’ oleh orang lain, sangat lebih baik jika kita membeli kendaraan bekas surat-surat masih lengkap dengan harga yang miring daripada kredit kendaraan baru namun jika dijual lagi akan rugi besar, dengan bayaran 5 juta juga bisa dibilang sangat sedikit untuk merealisasikan sebuah properti seperti rumah, dengan harga properti yang semakin melambung tinggi ada baiknya properti rumah adalah nomor satu sebagai tujuan tabungan anda, untuk rumah juga saya sarankan anda untuk mengambil kredit saja, karena akan lebih untung kredit daripada cash tapi beberapa tahun kemudian baru kebeli yang mana akan malah lebih mahal karena inflasi per tahunnya (sekitar 4-5%). Dengan kasus yang seperti terjadi diatas maka setidaknya kita masih punya 1 – 2 juta untuk digunakan sebagai kebutuhan lainnya atau biasa disebut sekunder, kebutuhan dan pendapatan orang memang berbeda-beda, namun jika tidak dibarengi dengan prinsip bersabar dalam mengelola pendapatan maka akan terasa seperti miskin tidak punya apa-apa.
Keuntungan mempunyai prinsip Living below your means
1. Terhindar dari pemicu stress
Masalah yang paling sering menjadi pemicu stress adalah uang, tidak hanya untuk masyarakat bawah saja namun masyarakat kalangan atas juga bisa stress dikarenakan tidak bisa mengendalikan uang yang dia punya. dengan mempunyai prinsip dalam pengelolaan uang kita bisa mengendalikan uang dengan akal sehat, bukan malah kita yang dikendalikan oleh uang yang kita punya.
2. Ternyata banyak yang lebih penting
Disaat kita bisa mengendalikan uang yang kita genggam saat ini, dan tentu saja menyimpannya, kita akan sadar bahwa ada banyak hal lain diluar sana yang ternyata memerlukan uang sebagai solusinya, yang bisa terbilang lebih penting, lebih besar juga nominalnya, saya ambil contoh saja, kesehatan orang tua kita, keadaan saudara kita diluar sana, hutang kepada teman yang terlupakan, dan tentu masih banyak lagi.
3. Menikmati liburan sesungguhnya
Ada banyak sekali orang yang keliru tentang definisi sebuah liburan, sebagai contoh ternyata uang yang dipakai liburan adalah uang yang seharusnya dialokasikan untuk membeli peralatan sablon, itu salah besar namanya usaha sablon tidak jalan setelah liburan tambah puyeng namanya, uang liburan harusnya adalah kelebihan dari uang yang kita kumpulkan, jika tidak punya kelebihan uang untuk liburan maka sebaiknya tidak perlu liburan, toh sama keluarga bercanda gurau tanpa hutang yang membelit itu adalah liburan yang tidak bisa tergantikan (Tidak semua hal yang membahagiakan harus dengan nominal uang yang besar).
4. Bisa berkata Tidak!
Disaat kita mengerti laju dari uang yang kita punya saat ini, kita dengan mudah bisa mengatakan tidak untuk ajakan yang tidak terlalu berguna, ajakan ke klub malam, ajakan minum-minum, ajakan yang penuh dengan kesenangan sesaat, sedangkan uang yang dikeluarkan cukup besar, itu bodoh namanya, jika anda seorang pebisnis sablon maka catatlah laju keuangan sablon anda, maka anda akan dengan mudah akan berkata ‘wah ojo mletre sek bro, iki duwite arep tak gawe tuku cat plastisol’ seperti itulah kiranya.
5. Menikmati kekayaan dengan modal secukupnya
Manusia itu adalah makhluk yang beradaptasi, siapa yang tidak percaya akan hal ini? maka cobalah untuk membatasi pengeluaran anda sedikit saja mulai dari 100rb perbulan, mulai dari bulan saat anda membaca tulisan saya ini, cobalah cuma 100rb saja lalu simpan uang tersebut dalam bentuk investasi di aplikasi yang sudah banyak sekali hari ini, atau simpan saja di kotak lalu kunci rapat dan bukalah saat anda benar-benar memerlukan uang tersebut, disaat itu juga anda akan benar-benar bersyukur. Disaat kita bisa disiplin sesungguhnya disitulah kita benar-benar merdeka dari rasa keinginan sesaat, keinginan dipandang punya, keinginan yang justru menjerumuskan kita, maka kita perlu kedisiplinan mengelola uang, kita tidak boleh mengeluarkan uang lebih banyak dari uang yang kita punya, kondisikan dan catat dan rasakan kenikmatan dari menahan diri, dan menggunakan uang untuk keperluan yang benar, menggunakan uang saat dibutuhkan itulah kekayaan.
Sekian tips dari tukang sablon, saya juga sedang berjuang untuk mengendalikan uang yang sedang berada ditangan, seakan akan uang tersebut berteriak-teriak ingin segera dibelikan bakso yang nikmat, namun meski harga bakso cuma 10.000 tapi hal tersebut merupakan pemborosan karena dengan uang 10.000 juga kita bisa membeli 1 liter beras yang bisa dimakan sebanyak 10x lebih, tinggal beli lauknya supaya nikmat, begitulah pola pikir yang sehat. Walla hu a’lam jika ada salah tolong segera maafkan saya hanyalah seorang seniman atau tukang sablon yang ingin berbagi, Terimakasih!